Sejumlah kepala daerah turun langsung menghadapi pendemo yang anarkis. Mulai dari di Kota Bogor, Bandung, DKI Jakarta hingga Surabaya. Para pendemo tolak UU Cipta Kerja kemarin Kamis (8/10/2020) tak hanya menyampaikan aspirasi, mereka juga ricuh hingga melakukan pengerusakan fasilitas publik.
Di Jakarta contohnya, massa membakar halte Transjakarta di Bundaran HI. Sementara di Surabaya, taman dan fasilitas publik lainnya hancur oleh pendemo tolak UU Namun sikap Kepala Daerah DKI Jakarta dengan Surabaya jauh berbeda.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bahkan sampai menangis ketika melihat taman dan fasilitas publik di Surbaya hancur dirusak pendemo tolak UU Cipta Karya. Risma bahkan semakin marah ketika mengetahui pendemo yang rusak taman ternyata bukan warga Surabaya. Risma juga sempat bertanya kepada salah seorang demonstran asal Lamongan tentang alasannya ikut demo tolak UU Omnibus Law di Surabaya.
"Kamu tahu apa itu UU Omnibus Law", tanya Risma. Pemuda tersebut lantas menjawab, "Tahu bu, undang undang, tapi saya enggak hafal," kata pemuda tersebut. Kelompok pemuda itu pun langsung dibawa polisi untuk diproses lebih lanjut.
Usai memarahi sekelompok pemuda yang ditangkap polisi, Risma melalukan bersih bersih dengan memunguti sampah di sebagian Jalan Gubernur Suryo sampai ke pertigaan Jalan Tunjungan Surabaya. Risma memunguti sampah yang dipenuhi botol air mineral dan batu di sepanjang jalan tersebut, bersama jajara satuan Linmas dan Satpol PP Kota Surabaya. Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah merinci biaya yang akan dikeluarkan untuk memperbaiki halte yang dirusak pendemo tolak UU Cipta Kerja.
Menurut Anies fasilitas yang rusak tersebut akan diperbaiki kembali seluruhnya sehingga bisa segera berfungsi termasuk Halte Bundaran HI yang dibakar. "Dari tadi siang semua jalan semua fasilitas umum akan bisa aman. Ada halte yang rusak total ada 11 ini akan kita perbaiki semua," ucap Anies dalam rekaman yang diterima, Kamis (8/10/2020). Anies memperkirakan, perbaikan seluruh halte yang rusak tersebut bisa memakan anggaran Rp 25 miliar.
"DKI yang akan dibayai tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira kira Rp 25 miliar," kata dia. Untuk Halte Bundaran HI yang dibakar, Anies memastikan akan segera diukur dan diperbaiki kembali. "Jadi halte yang terbakar tentu tidak bisa malam ini jadi halte halte masih diukur seberapa besar nanti yang rusak total akan disiapkan halte sementara," tuturnya..(*)